Kamis, 22 Januari 2015

“Pencanangan Pemanfaatan Lahan Tidur” (Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.)









Sektor pertanian berperan besar dalam perekonomian nasional. Selain berperan sebagai penyedia bahan pangan, lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa, sektor pertanian juga berperan strategis dalam pengurangan kemiskinan. Sebagian besar penduduk yang tergolong miskin tinggal di desa menggantungkan hidupnya di sektor ini. Upaya pembangunan pertanian yang mengarah ke pertumbuhan produktivitas pertanian secara keseluruhan diyakini dapat membantu pengurangan penduduk miskin dalam jumlah yang cukup signifikan. Pertumbuhan sektor pertanian dapat menciptakan tambahan bahan pangan, lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan masyarakat di pedesaaan. Peranan sektor pertanian tersebut terjadi terutama karena sub sektor tanaman pangan berkembang dengan sangat pesat. Di samping itu, sektor pertanian juga berperan besar dalam upaya perwujudan ketahanan pangan nasional

Peranan tersebut akan lebih signifikan jika ditunjang dengan pengetahuan akan penerapan teknologi pertanian baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Adapun secara teknis yaitu meliputi penggunaan bibit varietas unggul diiringi dengan penggunaan mesin pertanian, pemupukan dan pemeliharaan harian. Sedangkan secara non teknis antara lain petani memahami akan beberapa program pendukung pertanian antara lain pemberian bantuan pengembangan usaha baik melalui sistem bantuan kredit atau kerjasama, program subsidi pupuk, pemanfaatan optimalisasi lahan melalui sistem tumpang sari, agroforestri, agrosilvopastura, dan sistem penunjang lainnya. Secara umum kondisi petani di Indonesia adalah petani gurem yang memiliki modal terbatas dan dengan tingkat teknologi yang rendah dengan produktivitas yang rata-rata masih rendah. Hal itu membuktikan bahwa petani gurem memiliki efisiensi teknis yang rendah karena belum mampu mendapatkan output secara maksimum dan efisiensi alokatif belum efisien dan masih perlu penambahan input produksi untuk mendapatkan output maksimum.
Pemberdayaan petani dalam rangka menambah input baik berupa bantuan kerja sama ataupun pembekalan atau transfer pengetahuan dan teknologi merupakan jalan bagi petani dalam merealisasikan program-program ketahanan pangan dan kemandirian masyarakat sehingga mampu menghasilkan output yang optimal demi mewujudkan kehidupan yang mapan dan mandiri bagi petani. Kabupaten Bogor mempunyai potensi lahan yang luas, saat ini sebagian besar merupakan wilayah pertanian, tegalan dan hutan. Untuk produk pertanian unggulan, Kabupaten Bogor memiliki potensi sumber daya pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

IPB sebagai perguruan tinggi pertanian, memiliki berbagai hasil riset dan inovasi yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat. Progam aksi pengembangan hasil-hasil penelitian IPB di bidang pangan merupakan salah satu bentuk Tridharma Peruruan Tinggi yang dilakukan oleh sivitas akademika IPB. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kampung Calobak, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari dengan ruang lingkup kegiatan adalah ”Pencanangan Pemanfaatan Lahan Tidur”.
Kegiatan “Pencanangan Pemanfaatan Lahan Tidur” dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Oktober 2014 di Kebun Percobaan Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB, Kampung Calobak RT. 003 / RW. 007, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
Dengan format acara yang begitu santai dan penuh keakraban acara ini dipandu oleh Handian Purwawangsa, S.Hut, M.Si (Kasubdit Kajian dan Program Aksi-KSKP IPB), sambutan disampaikan Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc (Rektor IPB), H. Iwan Setiawan, SE (Wakil Ketua DPRD Kab. Bogor). Acara dibuka oleh Dr. Syarifah Sopiah (Kepala BAPPEDA) yang mewakili Plt. Bupati. Dalam acara ini juga ada diskusi dan Drs. H. Nana Suryana, MM. (Mantan Wakil Bupati Kab. Bogor) ditunjuk sebagai moderator pada acara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar